A homepage subtitle here And an awesome description here!

19/05/16

GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI PADA TANAH RESIDUAL HASIL PELAPUKAN BREKSI DI DAERAH KARANGENDEP DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PATIKRAJA, KABUPATEN BANYUMAS, PROVINSI JAWA TENGAH

Ini makalah yang ane buat untuk syarat maju pendadaran dulu buat kelulusan. Tahun 2013 tapi moga aja bisa bantu buat yang membutuhkan.


GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN PENGARUH PERCEPATAN GEMPABUMI PADA TANAH RESIDUAL HASIL PELAPUKAN BREKSI DI DAERAH KARANGENDEP DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PATIKRAJA, KABUPATEN BANYUMAS,
PROVINSI JAWA TENGAH

MAKALAH


oleh:
BELLY DHARANA KERTIYASA
H1F007024








KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PURWOKERTO

2013

Buat yang mau download makalahnya bisa klik di bawah ini

17/05/16

Alat Pendeteksi Tanah Longsor

Malam yang indah ini saya mau berbagi pengetahuan tentang alat-alat yang digunakan untuk mendeteksi tanah longsor secara dini. Ada alat bikinan LIPI juga lho asli bikinan anak bangsa. Cintailah produk-produk Indonesia hehe. Langsung aja ini alat-alatnya bung:

1. Ekstensometer



Sensor ekstensometer merupakan perangkat elektronika yang berfungsi mengukur parameter pergeseran tanah. Sensor ini menggunakan potensiometer multiturn sebagai komponen utama disertai dengan rangakaian penguat dan pengkondisi sinyal. Sensor ekstensometer juga memiliki bentuk optik yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca. Sensor ini juga bisa digunakan di tempat yang tidak ada listriknya. Sensor ini dipasang dipermukaan tanah yang stabil. ( sumber : LIPI FISIKA)

2. Strain Sensor

sensor strain dipasang di dalam tanah untuk mendeteksi pergerakan dalam tanah. Sensor strain berbasis fiber bragg grating (FBG). (LIPI)





3. Wireless Landslide Monitoring
Spesifikasi :
 Wireless system GSM/GPRS 900/1800 Mhz
 3 titik deteksi Displacement Sensor Ultrasonic (Akurasi = mm)
 Solar Cell Power Supply (Automatic Charging)
 Emergency Sirine and Rotary Lamp
 SMS Gateway notify “pergeseran tanah“ to all user (maksimal 15 user)
 Remote Setting Alat by SMS
 “Pulsa” Notify (SMS to user) –> jika pulsa habis otomatis notifikasi ke user
 Real Time Webbase monitoring interface (Graphic chart) http://www.landslide-monitoring.com/dataload.php
 Peiodic pengiriman data bisa diatur < by SMS >
 Download data pergeseran in *.XLS –> File Excell
 Mendapat User dan Password untuk memonitoring Alat.
 Bisa Dicustom sesuai permintaan user
 Garansi Part, Service 1 Thn.
sumber: https://tokoelectronic.wordpress.com/2012/03/27/alat-pendeteksi-tanah-longsor-wireless-landslide-monitoring/



Tipe - Tipe Tanah Longsor dan Penyebab Terjadinya

Berbicara tentang tanah longsor memang tiada habisnya, karena bencana ini merupakan bencana yang paling sering terjadi terutama di daerah tinggian. Kali ini bang Bell mau sharing tentang tipe-tipe longsoran beserta penyebab terjadinya. Apa ini penting untuk dipelajari? Yo yes, dengan mengetahui tipe dan penyebab terjadinya maka kita akan bisa lebih waspada.

1. Tipe Tanah Longsor
Tipe-tipe tanah longsor dapat dideferensiasikan dari jenis material longsoran dan mode pergerakannya. Bisa di lihat saja pada gambar di bawah ini saya sunting dari situs USGS :






Falls: Pergerakan secara tiba-tiba dari material geologi seperti batuan maupun bongkahan yang terpisah dari lereng maupun tebing.

Topples : Jatuhan material longsoran karena pengaruh gaya gravitasi

Flows : 
a. debris flows : bentuk dari pergerakan tanah secara cepat yang dikombinasikan dengan tanah lepasan, batuan, material organik, udara, dan air yang bergerak menuruni lereng.
b. debris avalanche: seperti debris flow tapi pergerakan jauh lebih cepat
c. earthflow : material tanah yang mencair kemudian memberntuk basin di bagian mahkota longsoran
d. mudflow : seperti earthflow tapi material yang longsor lebih basah
e. creep : pergerakan tanah yang pelan dan tenang mengalir sesuai bentuk lereng. umumnya berisi tanah atau batuan

Penyebab Tanah Longsor
    1. Pengaruh Geologi
a. Material yang lemah dan sensitif
b. Material yang lapuk
c. Retakan pada tanah
d. Discontibuitas batuan ( bedding, schistosity, rekahan, unconformity, dll)
e. Permeabilitas yang lebih pada material

   2. Pengaruh Morfologi
a. Pengangkatan karena tektonik atau vulkanik
b. Fluvial, gelombang (seperti ombak), dan erosi glasial
c. Erosi bawah tanah
d. dll

  3. Pengaruh Manusia
a. Penggalian pada lereng
b. Beban pada lereng yang berlebih (seperti pembangunan rumah,gedung, dll)
c. Penggundulan hutan
d. Irigasi
e. Pertambangan
f. Getaran buatan (pengeboran atau sejenisnya yang menimbulkan getaran skala besar)
g. Penggunaan air tanah yang berlebihan

sumber: http://pubs.usgs.gov/fs/2004/3072/fs-2004-3072.html

kalo mau pdf nya download di sini

translate manual oleh saya sendiri. beda translator beda rasa :)

16/05/16

Zona Kerentanan Gerakan Tanah (Tanah Longsor) Jawa Tengah

Peta ini saya ambil dari situs resmi Provinsi Jawa Tengah jatengprov.go.id. Tahun pembuatannya pun 2014. Namun dari sini mungkin kita bisa jadikan acuan untuk memperkirakan daerah mana saja yang rawan pergerakan tanah yang bisa menyebabkan tanah longsor.



Saya ambil intinya, pada tahun 2014 data menunjukkan:
1. Berdasarkan informasi dari BMKG Provinsi Jawa Tengah, Prakiraan Curah Hujan pada bulan April 2014 pada umumnya berkisar antara 151 - 400 mm kecuali Kab.Rembang bagian utara; sebagian wilayah Kab.Pati dan Kab.Jepara; sebagian wilayah utara Kab.Demak diprakirakan curah hujannya 101 - 150 mm

2. curah hujan yang diprakirakan > 400 mm dengan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Provinsi Jawa Tengah, khususnya yang berada pada Zona Menengah - Tinggi

3. Curah Hujan 301 – 400 mm dengan sebaran : sebagian besar wilayah Kab.Banjarnegara dan Kab. Purbalingga; Kab.Wonosobo bagian barat; Kab.Pekalongan, Kab.Tegal, Kab.Pemalang dan Kab.Batang bagian selatan; sebagian wilayah Kab.Brebes dan Kab.Kendal; sebagian wilayah utara Kab.Temanggung, Kab.Kebumen dan Kab. Banyumas; sebagian kecil wilayah barat laut Kab.Purworejo.

WADUH KABUPATEN SAYA KESEBUT, YAP BANJARNEGARA!!

APA YANG HARUS KAMI LAKUKAN? 
Sebagai ahli geologi saya hanya bisa memberikan saran saja. Dan menyunting dari situs di atas, yang perlu diperhatikan adalah 
1. Meningkatkan kewaspadaan pada masyarakat yang lokasinya berpotensi terjadi longsor;
2. Segera melakukan tanggap darurat berupa pengungsian, jika wilayah pemukiman dirasa membahayakan jiwa penduduk;
3. Segera menutup retakan tanah dengan lempung untuk mencegah masuknya air hujan kedalam tanah;
4. Selalu berkoordinasi dengan aparat terkait (BPBD, TNI, Polri dan ormas bidang kebencanaan) di dalam penanganan darurat.

Dihimbau untuk daerah yang rawan longsor harap menghubungi kepala daerah setempat bisa juga menghubungi RT dulu lalu diteruskan ke bnpb daerah masing-masing agar ada kewaspadaan dini untuk menghadapi tanah longsor.

yang perlu diingat adalah:
" KAMI PARA AHLI TIDAK BISA MENENTUKAN KAPAN BENCANA TERJADI, KAMI HANYA BISA MEMPERLAJARI, MEMPREDIKSI, DAN MENGHIMBAU KEPADA WARGA SETELAH KAMI MENDAPATKAN DATA-DATA YANG BISA KAMI JADIKAN ACUAN"

Tanah Longsor ( Pengertian dan Penyebabnya)

Pengertian tanah longsor secara harfiah adalah pergerakan tanah dalam jumlah area tertentu, seperti rock falls (longsoran batu) dan pergerakan tanah pada kemiringan lereng tertentu. Meskipun gravitasi adalah faktor utama yang menyebabkan tanah longsor, namu ada beberapa faktor yang memperngaruhi antara lain:



1. Erosi atau pengikisan akibat aliran sungai
2. Pelapukan batuan dan pengikisan tanah akibat mencairnya es atau hujan lebat
3. Gempabumi yang mengakibatkan tekanan pada lereng
4. Erupsi gunung api
5. Akumulasi beban pada tanah akibat air hujan atau salju atau akibat tindakan manusia ( membebani tanah dengan membuat rumah atau yang lainnya)

sumber: http://landslides.usgs.gov/learn/ls101.php
translate manual oleh saya sendiri